Inilah Rahasia Bilangan Zikir Sufi

SAJADA.ID, PURWAKARTA-- Mursyid Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah Atas Angin Tasikmalaya, Abah Irfa’i Nahrowi, mengungkapkan bahwa zikir dengan bilangan tertentu memiliki rahasia dan keberkahan tersendiri. Hal ini disampaikannya dalam acara Bincang Sufi yang digelar Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Jawa Barat, Sabtu malam (23/8/2025) di Pondok Pesantren Al Muhajirin 5, Purwakarta.

“Bilangan dalam zikir bukan sekadar angka. Ada rahasia dan barokah di baliknya. Para masyayikh menurunkannya agar kita terjaga dalam istiqamah dan terhubung dengan jejak para Nabi serta Rasul Allah,” ujar Abah Irfa’i di hadapan jamaah.

Menurutnya, dalam Naqsabandiyah Khalidiyah terdapat tiga prinsip utama zikir, yakni wuquf ‘adadi, wuquf zamani, dan wuquf qalbi.
“Wuquf ‘adadi artinya kita menjaga jumlah bacaan sesuai bilangan tertentu. Hitungan itu pagar, agar zikir tidak liar. Lisan, hati, dan ingatan kita tetap seimbang,” jelasnya.

Abah Irfa’i menambahkan, tempat jumlah bilangan zikir biasanya ditempatkan dalam wirid harian, khitmah tarekat, hingga mujahadah khusus. “Ada zikir istighfar 100 kali, tasbih-tahmid-takbir masing-masing 33 kali, bahkan ada bacaan Ayat Kursi 313 kali sebagai tabarrukan dengan jumlah Rasul Allah,” kata Abah Irfa’i.

Lebih jauh, ia mengurai rahasia tabarrukan dari bilangan tertentu. “Istighfar lima kali itu tabarrukan dengan jumlah Nabi Ulul Azmi, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad ﷺ. Ada juga bacaan tujuh kali yang melambangkan tujuh lapis langit, bacaan 99 kali yang berhubungan dengan Asmaul Husna, serta seribu kali sebagai mujahadah pembersihan hati,” terang Abah Irfa’i.

Selain bilangan, Abah Irfa’i menekankan pentingnya wuquf zamani dan wuquf qalbi. “Setiap beberapa jam, tanya pada diri sendiri: masih ingat Allah atau tidak? Kalau lupa, segera bertaubat. Dan yang paling penting adalah wuquf qalbi, menghadirkan hati. Zikir bukan hanya suara, tetapi hidup dalam dada, mengalir bersama detak jantung,” pesannya.